THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Selasa, 19 Oktober 2010

TARI PIRING



Tarian Piring merupakan seni tari yang dimiliki oleh orang Minangkabau yang berasal dari Sumatera Barat. Tarian tersebut menggambarkan rasa kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Minangkabau ketika musim panen telah tiba, dimana para muda mudi mengayunkan gerak langkah dengan menunjukkan kebolehan mereka dalam mempermainkan piring yang ada di tangan mereka.
Tarian ini diiringi lagu yang dimainkan dengan talempong dan saluang, yang dimana gerakannya dilakukan dengan cepat sambil memegang piring di telapak tangan mereka. Kadangkala piring-piring tersebut mereka lempar ke udara atau mereka menghempaskannya ke tanah dan diinjak oleh para penari tersebut dengan kaki telanjang.
Kesenian tari piring ini dilakukan secara berpasangan maupun secara berkelompok dengan beragam gerakan yang dilakukan dengan cepat, dinamis serta diselingi bunyi piring yang berdentik yang dibawa oleh para penari tersebut. Pada awalnya sejarah tari piring ini memiliki maksud dalam pemujaan masyarakat minangkabau terhadap Dewi Padi dan penghormatan atas hasil panen. Namun pada jaman sekarang tarian tersebut lebih sering diadakan pada acara pernikahan.
Tari Piring ini menjadi sangat digemari bahkan di negeri tetangga juga seperti Malaysia tari ini sering dibawakan. di luar negeri tari piring dikenal dan disenangi karena tarian ini memiliki gerakan yang enerjik, bersemangat, atraktif, dinamis, serta gerakan dari tari tersebut tidak monoton sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton Tari Piring.

Rabu, 13 Oktober 2010

Tari Legong

Legong merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. "Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.
Legong dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Konon idenya diawali dari seorang pangeran dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan gamelan lengkap.
Sesuai dengan awal mulanya, penari legong yang baku adalah dua orang gadis yang belum mendapat menstruasi, ditarikan di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton. Kedua penari ini, disebut legong, selalu dilengkapi dengan kipas sebagai alat bantu. Pada beberapa tari legong terdapat seorang penari tambahan, disebut condong, yang tidak dilengkapi dengan kipas.
Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
Dalam perkembangan zaman, legong sempat kehilangan popularitas di awal abad ke-20 oleh maraknya bentuk tari kebyar dari bagian utara Bali. Usaha-usaha revitalisasi baru dimulai sejak akhir tahun 1960-an, dengan menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi.

Keraguan

Sajak Rupert Brooke

KETIKA tertidur ia, jiwanya, aku tahu,
Pergi mengelanai luas udara
Sayap-sayap, yang tak pernah menerbangkanku,
meninggalkan ia rebah, diam dan tenang,
menunggu, kosong, berbaring menyamping,
Seperti gaun tersampir di bangku...
Aku tahu ini, dan belum juga aku tahu
Keraguan yang tak akan tertolak itu

Selama jiwanya ada di entah di mana,
Apa yang membentangkan murka di wajahnya?
Tak ada apa-apa, yang menimbang berjaga
di balik rentangan tirai matanya,
Apakah itu dia, gerhana diri sendiri,
Bayangan, ringan dan tak terhentikan,
Di sekira sudut bibirnya,
Senyum yang sejatikah itu dia?

Dan ketika jiwa tak ada di sana,
Kenapa wangi ada pada rambutnya?

                                                                      

Ayo Belajar Deutsch !!!

Vorstellen (perkenalan)
   Ich bin Betty ( nama saya Betty)
   Ich komme aus Deutschland ( saya berasal dari Jerman )
   Ich wohne in Semarang ( saya tinggal di Semarang )
   Ich bin funfzehn Jahre alt ( umur saya 15 tahun )
   Ich bin Schulerin ( saya pelajar perempuan )
   Auf Wiedersehen ! (sampai jumpa ! )


- TRUE FRIENDS -
               Once upon a time there lived two great friends in a hamlet near Jaipur. Jay and Vijay had been friends since their childhood. Now they were studying in a college, which was at far distance from their place. In the way they had to cross a river, pass hills and sandy area too. They used to go to college together. Their friendship was famous in college.
               One rainy day the two friends set out for college as usual. They were chatting while walking. Perhaps they were discussing some point of atomic theory which was taught on previous day. The two had different opinions. There began heated arguments. This was followed by abusive language by both sides. Things got so bad that in a fit of anger Jay slapped Vijay. Shell shocked Vijay stared at his friend and wrote on sand that “today my best friend slapped me.” Both resumed their walk but now they were silent. Meanwhile they reached the river which was overflowing today. Vijay was not a good swimmer. He stepped into the river but … began to drown and flow with force of water in the direction of the flood. Jay saw this and without thinking for a second jumped into the river. With difficulty he could drag Vijay out of the river. He helped Vijay restore his normal breath. When Vijay became normal, he wrote on a hill that “today my best friend saved my life.”
              Jay who was observing all this could not help asking “why did you write it on sand when I slapped you and why are you writing on the hill when I’ve saved your life?” Vijay replied that “we should soon forget wrong done by our friends and dear ones as writing on sand gets erased in no time, but if they do something good for us we should always remember their kindness just as writing on stones is for ever.” Saying this Vijay hugged his friends and two wend to college as if nothing had happened.


Read more: http://warnick.instablogs.com/entry/a-short-story-true-friends/#ixzz11k71ptog

- Batik Dimasa Kini -

        
Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi keluarga raja-raja Indonesia dizaman dahulu. Pada masa itu batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka seni batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempat masing - masing.
Dalam perkembangannya, batik yang dulu merupakan simbol feodalisme Jawa dimana ada batik untuk raja dan keluarganya serta batik untuk orang kebanyakan, lambat laun kerajinan batik yang disebut dengan batik tulis ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pakaian rakyat yang sangat digemari, baik pria maupun wanita. Semula batik hanya dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik yang sudah menjadi kain tradisional Indonesia juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Disamping itu, cara pembuatannya juga mengalami perubahan. Selain batik tulis, yaitu batik yang motif batiknya dibentuk dengan tangan, kini juga ada batik cap, batik printing, batik painting dan sablon.


Myspace Graphics
Myspace Graphics and Myspace Layouts


Myspace Graphics
Myspace Graphics and Myspace Layouts